Komisi X DPR prihatin pelaksanaan UN

komisi x dpr ri menungkapkan prihatin terhadap pelaksanaan ujian nasional selama sulawesi selatan sebab kelengkapan kepada siswa di menjalankan ujian tersebut relatif kurang berkualitas.

dengan penyelenggaraan ujian nasional dan seperti ini, kami daripada komisi x menyimpan kecewa dan prihatin. kami menyaksikan ada beberapa masalah berguna, mulai lembar langkah awal dan kualitasnya tidak baik hingga distribusi soal dan terlambat, papar wakil ketua komisi x syamsul bahri di jakarta, selasa.

komisi x menemukan kekurangan pada pelaksanaan un tersebut sesudah tim kunjungan kerja komisi x dpr ri berdialog melalui pemerintah provinsi dan jajaran dinas studi serta kebudayaan sulawesi selatan selama makassar, senin (22/4).

menurut syamsul, pelaksanaan un, yang sering kali merupakan perdebatan, memang masih sebagai parameter agar mengukur kemajuan studi di daerah-daerah juga pemerataan pendidikan pada indonesia.

Informasi Lainnya:

kami menyimpan kecewa atas kinerja kementerian studi serta kebudayaan selama menyelenggarakan ujian nasional pada provinsi sulawesi selatan. pak mendibud mesti menjelaskan dengan komprehensif perihal keuntungan ini, ujarnya.

ia mengatakan bahwa kekecewaan komisi x itu timbul sesudah menerima laporan daripada beberapa kabupaten dalam sulawesi selatan terjadi keterlambatan distribusi naskah soal un akibat adanya soal dan tertukar.

hal itu dan mendorong membengkaknya uang pengiriman karena mesti memakai helikopter, katanya.

oleh karena itu, tutur dia, bagian kemendikbud mesti meninjau ulang apakah un akan tetap dibuat untuk satu-satunya alat ukur agar mendatangkan kelulusan para audien didik.

dengan pelaksanaan un semisal ini, naskah soal cenderung `bocor` dalam pilihan daerah makanya nantinya hasil ujian ini tidak mencerminkan mutu sebenarnya daripada peserta ujian, tutur syamsul.

sebelumnya, komisi x dpr ri telah menggelar rapat melalui kemendikbud mengenai penyelenggaraan un 2013, dan mendikbud mohammad nuh sudah mengatakan kiranya persiapan un lancar juga penyelenggaraannya siap dijalankan.

akan tetapi, kami ambil dalam kenyataannya tidak demikian. kami akan meminta bertemu dengan mendikbud pada jumat (26/4) malam meskipun tengah pada masa reses sebab ini amat mendesak, ujar syamsul.

masalah ini usah mendapat memperhatikan khusus. kami mesti memperoleh penjelasan pemerintah mengapa masalah un ini mampu terjadi dan apa konsekuensinya lebih lanjut, papar dia menambahkan.